Menyelami nilai persahabatan

Jumat, 13 Agustus 2010

| 2 komentar
Salah satu hal yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah


memiliki begitu banyak sahabat. Mungkin terkesan amat klise namun

ijinkanlah saya berbagai cerita tentang pengaruh para sahabat saya.

Mereka tidak hanya membuat saya makin baik dari hari ke hari tetapi

senantiasa menyemangati saya ketika saya sedang patah semangat. tak

terbayangkan apa jadinya hidup ini tanpa mereka. saat-saat senang,

bisa kami nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda

nilainya. begitu pun saat-saat susah, kami saling berbagi, saling

memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun

berkurang beratnya.


sahabat-sahabat saya sangat mempengaruhi pola pikir saya. sebagian

dari mereka bahkan usianya jauh di atas saya. itulah yang terkadang

membuat sebagian orang terkadang mencap saya terlalu cepat dewasa.

bagi saya, itu sah-sah saja. "lagipula tak ada salahnya kita lebih

cepat dewasa daripada terlambat dewasa," begitu nasihat seorang

sahabat saya.

sahabat-sahabat saya membuat saya lebih bergairah dalam mengarungi

hidup ini. jelas sekali bagi saya kalau kesuksesan hidup sangat

tergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, terutama mereka yang

paling dekat dengan kita (baca: sahabat). itulah sebabnya pakar

hubungan antar manusia, les giblin pernah mengatakan 90 persen

kegagagalan dalam kehidupan seseorang adalah karena gagal dalam

membina hubungan baik dengan orang lain. sebuah penelitian bahkan

mengatakan kalau kesuksesan seorang salesman 85 persen ditentukan

oleh kemampuan berhubungan baik dengan orang lain ( people knowledge)

dan hanya 15 persen ditentukan oleh pengetahuan tentang produk (

product knowledge).


meski pun hampir semua dari kita menyadari bahwa kita perlu orang

lain toh tetap saja terkadang kita bertingkah sebaliknya. tampaknya

benar bahwa setiap manusia cenderung egois, lebih tertarik kepada

dirinya sendiri dibandingkan orang lain. setiap orang ingin merasa

dirinya penting, berharga dan punya nilai. inilah yang membuat kita

terkadang susah membina sebuah persahabatan. tidak berlebihan kiranya

kalau mentor saya, pak andrie wongso pernah berpesan, "salah satu hal

yang paling sulit dilakukan adalah merendah di hadapan orang lain."



ya, kerendahan hati seolah menjadi "barang langka".

ada sebuah pepatah bijak yang kiranya bisa menjadi acuan bagaimana

kita bisa membina hubungan baik dengan orang lain: aku pergi keluar

mencari sahabat, tak kutemukan satu pun. aku pergi keluar untuk

menjadi sahabat, kutemukan sahabat di mana-mana. ya, cara mencari

sahabat adalah dengan menjadi sahabat terlebih dahulu bagi orang

lain. belajarlah menghargai orang lain dan memahami sudut pandangnya.

buatlah orang lain merasa nyaman ketika berada dekat kita.

salah satu cara yang paling efektif adalah dengan belajar

mendengarkan. mendengarkan tidak sama dengan mendengar. mendengar

hanya membutuhkan telinga tetapi mendengarkan membutuhkan telinga,

hati dan pikiran. dale carnegie bahkan menegaskan, "anda bisa

memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu dengan menjadi

pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat orang

lain tertarik kepada anda." itulah sebabnya frank tyger menyatakan

kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan,

hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. terkadang saya

berpikir, kalau dalam hidup ini kita mau belajar untuk saling

mendengarkan rasanya jumlah konflik bisa kita minimalisir.



hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah

ketulusan. berbuat baiklah kepada orang lain semata-mata karena ia

adalah manusia. bukan karena kita mengharapkan sesuatu darinya.

ketulusan memang sulit dibuktikan. ia biasanya hanya akan terlihat

seiring perjalanan waktu. bahkan kerap terbukti ketika yang

bersangkutan telah tiada.

ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada

dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang

hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan.

sesungguhnya, dalam sebuah hubungan hanya ada 2 aktivitas utama:

mengambil atau memberi ( take or give). kalau kita senantiasa

memberi apalagi dengan penuh ketulusan- cepat atau � lambat kita akan

menerima balasannya meski kita sendiri barangkali tidak pernah

mengharapkannya. itu hukum mutlak yang sulit dibantah!



pemberian yang saya maksudkan di sini tidak hanya berupa materi. kita

bisa memberi waktu, perhatian bahkan senyuman kepada orang lain.

seorang sahabat malah berujar kalau senyuman adalah lengkungan kecil

yang bisa meluruskan banyak hal. senyuman bisa seketika mencairkan

hubungan yang beku. lagipula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14

otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot.



jika ketulusan masih sulit untuk dipraktekkan, coba hayati nasihat

dari seorang mahaguru kebenaran, "segala sesuatu yang kamu kehendaki

supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada

mereka." kalau kita ingin orang berlaku jujur terhadap kita,

hendaklah kita yang mulai berlaku jujur terhadap mereka.



selanjutnya, belajarlah menerima perbedaan yang ada. jangan

memaksakan orang lain menjadi seperti kita. ingatlah bahwa setiap

manusia adalah unik. dan, seperti kata henry ford, "sahabat terbaik

saya adalah orang yang dapat membuat saya menjadi yang terbaik".

bukan menjadi seperti dirinya!



richard exley pernah menulis sebuah syair indah mengenai

persahabatan. "sahabat sejati adalah orang yang mendengar dan

memahami saat anda membagikan perasaan anda yang terdalam. dia

mendukung pada saat anda berjuang; mengoreksi dengan lembut dan penuh

kasih pada saat anda berbuat salah; serta mengampuni pada saat anda

gagal. seorang sahabat sejati mendorong anda bertumbuh menuju potensi

maksimal anda. dan yang paling mencengangkan, dia merayakan

keberhasilan anda seperti keberhasilannya sendiri," kata richard.



ya, kehadiran sahabat akan membuat hidup kita makin bernilai.

terkadang, tanpa disadari, kita telah memiliki semacam jaringan

persahabatan yang kalau terus-menerus kita bangun jaringan ini akan

semakin bertambah luas dan kuat. bahkan, bukan tidak mungkin ini akan

bisa menjadi sebuah jaringan bisnis yang kokoh di kemudian hari.

siapa tahu? ***



sumber: menyelami nilai persahabatan oleh Paulus Winarto.

Paulus Winarto adalah pemegang dua rekor indonesia dari muri (museum rekor indonesia), yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara

dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya

diluncurkan di angkasa.

Tentang sahabat

| 0 komentar
Persahabatan bagiku adalah harta.


Harta yang akan mewarnai kehidupan menjadi emas..

Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang dicari.

Sulit banget mendapatkan seorang sahabat dalam kehidupan sekarang, maka dari itu aku mencarinya..

Persahabatan bagiku adalah keajaiban.

Karena aku ada, karena aku tahu, maka aku mencari keajaiban itu..

Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang abadi dan kekal yang akan terus mengalir seperti tetesan air mata.. sampai tiada..


"PERCAKAPAN ANTARA 2 SAHABAT"


"Persahabatan adalah bunga..

bunga dalam kehidupan..

bunga yang bermula dari kuncup..

kemudian tumbuh..

dan berangsur mekar..

menimbulkan harum wangi..

menggoda lebah dan kupu-kupu untuk hinggap..

dan mencicipi madunya..

manis...

tapi...

terkadang juga ada yang pahit..

itu wajar.."


"Aku rasa tidak..

bunga itu kini tak lagi di tangkainya..

lepas..

bunga kini hanya jadi hiasan..

tak lagi bisa dinikmati..

hanya dipandang..

lebah dan kupu-kupu kecewa..

dan pergi.."


"Ya.. kini.. memang seperti itu..

dan tampak lebih indah..

di dalam rangkaian karangan bunga.."


"dan bunga tak selamanya hidup..

berangsur-angsur..

bunga akan layu..

jatuh..

dan hilang bersatu dengan tanah.."


"Ya... tapi bunga akan membantu tanaman lain..

bunga jatuh menjadi humus..

membuat tanaman lain.. semakin subur..."


"kau tahu..

kini bunga bisa menipu..

bunga palsu..

terjual bebas..

terkadang..

sangat laku dan dicari..

itu artinya..

kini tak apa..

tak harus yang asli dan saling menguntungkan..

yang terpenting aku untung..

ya kan..??"

"tidak..."

"kenapa tidak...?

jika bunga palsu itu terbuat dari plastik..

rusak, dan jatuh..

dia tak akan bersatu dengan tanah..

dan menjadi humus..

apalagi menyuburkan tanaman..

tetapi..

dia merusak..

egois.. sendiri..

tak bisa bersatu..

merusak.."


"aku bukan tidak setuju..

aku tidak habis pikir..

dan hampir tidak percaya..

ternyata di kehidupan sekarang..

persahabatan sangat langka dan tak berharga lagi..

manjadi sampah dan hanya menjadi alat peguntung sepihak..

Tapi aku tetap yakin sobat, sahabat sejati itu ada..

Dia bagiku tetap seperti bunga yang menyebarkan harum semerbak"

"hemn....

Ya...!

terimakasih teman..

kau menyadarkanku..

makna sahabat sebenarnya..

dan membuatku tetap percaya sesungguhnya masih ada sahabat di dunia ini"


"sama-sama sobat..."

Bersahabat selamanya

| 0 komentar
Bersahabat selamanya itulah janji kita


Terus bersama sampai akhir

Sampai massa itu menjemput

Kita harus bersama



Kau ada saat ku bahagia

Dan kau disini saat ku sedih

Kau adalah semangat bagiku

Kau adalah pendukung setiaku



Kau sahabat terbaikku

Kau selalu mengerti aku

Dalam suka dan dukaku

Kau mampu merubah suasana

Hingga semua baik-baik saja



Tapi, kini hanyalah semu

Waktu itu telah tiba

Perubahan dari massanya

Memutar dan mengulang rotasi hatiku



Kau kini berubah

Ceriamu kini menjadi kelabu

Senyummu kini tampak semu

Tanganmu kini tak dapat ku rayu

Kini semua berubah

Dan jarak yang mampu merubah itu

Kau disana dan aku di sini

Mengenai Saya

Foto saya
hmm.. apa y?? q g bsa menilai diriku sndiri

Followers

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.