Salah satu hal yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah
memiliki begitu banyak sahabat. Mungkin terkesan amat klise namun
ijinkanlah saya berbagai cerita tentang pengaruh para sahabat saya.
Mereka tidak hanya membuat saya makin baik dari hari ke hari tetapi
senantiasa menyemangati saya ketika saya sedang patah semangat. tak
terbayangkan apa jadinya hidup ini tanpa mereka. saat-saat senang,
bisa kami nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda
nilainya. begitu pun saat-saat susah, kami saling berbagi, saling
memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun
berkurang beratnya.
sahabat-sahabat saya sangat mempengaruhi pola pikir saya. sebagian
dari mereka bahkan usianya jauh di atas saya. itulah yang terkadang
membuat sebagian orang terkadang mencap saya terlalu cepat dewasa.
bagi saya, itu sah-sah saja. "lagipula tak ada salahnya kita lebih
cepat dewasa daripada terlambat dewasa," begitu nasihat seorang
sahabat saya.
sahabat-sahabat saya membuat saya lebih bergairah dalam mengarungi
hidup ini. jelas sekali bagi saya kalau kesuksesan hidup sangat
tergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, terutama mereka yang
paling dekat dengan kita (baca: sahabat). itulah sebabnya pakar
hubungan antar manusia, les giblin pernah mengatakan 90 persen
kegagagalan dalam kehidupan seseorang adalah karena gagal dalam
membina hubungan baik dengan orang lain. sebuah penelitian bahkan
mengatakan kalau kesuksesan seorang salesman 85 persen ditentukan
oleh kemampuan berhubungan baik dengan orang lain ( people knowledge)
dan hanya 15 persen ditentukan oleh pengetahuan tentang produk (
product knowledge).
meski pun hampir semua dari kita menyadari bahwa kita perlu orang
lain toh tetap saja terkadang kita bertingkah sebaliknya. tampaknya
benar bahwa setiap manusia cenderung egois, lebih tertarik kepada
dirinya sendiri dibandingkan orang lain. setiap orang ingin merasa
dirinya penting, berharga dan punya nilai. inilah yang membuat kita
terkadang susah membina sebuah persahabatan. tidak berlebihan kiranya
kalau mentor saya, pak andrie wongso pernah berpesan, "salah satu hal
yang paling sulit dilakukan adalah merendah di hadapan orang lain."
ya, kerendahan hati seolah menjadi "barang langka".
ada sebuah pepatah bijak yang kiranya bisa menjadi acuan bagaimana
kita bisa membina hubungan baik dengan orang lain: aku pergi keluar
mencari sahabat, tak kutemukan satu pun. aku pergi keluar untuk
menjadi sahabat, kutemukan sahabat di mana-mana. ya, cara mencari
sahabat adalah dengan menjadi sahabat terlebih dahulu bagi orang
lain. belajarlah menghargai orang lain dan memahami sudut pandangnya.
buatlah orang lain merasa nyaman ketika berada dekat kita.
salah satu cara yang paling efektif adalah dengan belajar
mendengarkan. mendengarkan tidak sama dengan mendengar. mendengar
hanya membutuhkan telinga tetapi mendengarkan membutuhkan telinga,
hati dan pikiran. dale carnegie bahkan menegaskan, "anda bisa
memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu dengan menjadi
pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat orang
lain tertarik kepada anda." itulah sebabnya frank tyger menyatakan
kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan,
hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. terkadang saya
berpikir, kalau dalam hidup ini kita mau belajar untuk saling
mendengarkan rasanya jumlah konflik bisa kita minimalisir.
hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah
ketulusan. berbuat baiklah kepada orang lain semata-mata karena ia
adalah manusia. bukan karena kita mengharapkan sesuatu darinya.
ketulusan memang sulit dibuktikan. ia biasanya hanya akan terlihat
seiring perjalanan waktu. bahkan kerap terbukti ketika yang
bersangkutan telah tiada.
ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada
dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang
hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan.
sesungguhnya, dalam sebuah hubungan hanya ada 2 aktivitas utama:
mengambil atau memberi ( take or give). kalau kita senantiasa
memberi apalagi dengan penuh ketulusan- cepat atau � lambat kita akan
menerima balasannya meski kita sendiri barangkali tidak pernah
mengharapkannya. itu hukum mutlak yang sulit dibantah!
pemberian yang saya maksudkan di sini tidak hanya berupa materi. kita
bisa memberi waktu, perhatian bahkan senyuman kepada orang lain.
seorang sahabat malah berujar kalau senyuman adalah lengkungan kecil
yang bisa meluruskan banyak hal. senyuman bisa seketika mencairkan
hubungan yang beku. lagipula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14
otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot.
jika ketulusan masih sulit untuk dipraktekkan, coba hayati nasihat
dari seorang mahaguru kebenaran, "segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka." kalau kita ingin orang berlaku jujur terhadap kita,
hendaklah kita yang mulai berlaku jujur terhadap mereka.
selanjutnya, belajarlah menerima perbedaan yang ada. jangan
memaksakan orang lain menjadi seperti kita. ingatlah bahwa setiap
manusia adalah unik. dan, seperti kata henry ford, "sahabat terbaik
saya adalah orang yang dapat membuat saya menjadi yang terbaik".
bukan menjadi seperti dirinya!
richard exley pernah menulis sebuah syair indah mengenai
persahabatan. "sahabat sejati adalah orang yang mendengar dan
memahami saat anda membagikan perasaan anda yang terdalam. dia
mendukung pada saat anda berjuang; mengoreksi dengan lembut dan penuh
kasih pada saat anda berbuat salah; serta mengampuni pada saat anda
gagal. seorang sahabat sejati mendorong anda bertumbuh menuju potensi
maksimal anda. dan yang paling mencengangkan, dia merayakan
keberhasilan anda seperti keberhasilannya sendiri," kata richard.
ya, kehadiran sahabat akan membuat hidup kita makin bernilai.
terkadang, tanpa disadari, kita telah memiliki semacam jaringan
persahabatan yang kalau terus-menerus kita bangun jaringan ini akan
semakin bertambah luas dan kuat. bahkan, bukan tidak mungkin ini akan
bisa menjadi sebuah jaringan bisnis yang kokoh di kemudian hari.
siapa tahu? ***
sumber: menyelami nilai persahabatan oleh Paulus Winarto.
Paulus Winarto adalah pemegang dua rekor indonesia dari muri (museum rekor indonesia), yakni sebagai pembicara seminar pertama yang berbicara
dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya
diluncurkan di angkasa.
Tentang sahabat
Persahabatan bagiku adalah harta.
Harta yang akan mewarnai kehidupan menjadi emas..
Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang dicari.
Sulit banget mendapatkan seorang sahabat dalam kehidupan sekarang, maka dari itu aku mencarinya..
Persahabatan bagiku adalah keajaiban.
Karena aku ada, karena aku tahu, maka aku mencari keajaiban itu..
Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang abadi dan kekal yang akan terus mengalir seperti tetesan air mata.. sampai tiada..
"PERCAKAPAN ANTARA 2 SAHABAT"
"Persahabatan adalah bunga..
bunga dalam kehidupan..
bunga yang bermula dari kuncup..
kemudian tumbuh..
dan berangsur mekar..
menimbulkan harum wangi..
menggoda lebah dan kupu-kupu untuk hinggap..
dan mencicipi madunya..
manis...
tapi...
terkadang juga ada yang pahit..
itu wajar.."
"Aku rasa tidak..
bunga itu kini tak lagi di tangkainya..
lepas..
bunga kini hanya jadi hiasan..
tak lagi bisa dinikmati..
hanya dipandang..
lebah dan kupu-kupu kecewa..
dan pergi.."
"Ya.. kini.. memang seperti itu..
dan tampak lebih indah..
di dalam rangkaian karangan bunga.."
"dan bunga tak selamanya hidup..
berangsur-angsur..
bunga akan layu..
jatuh..
dan hilang bersatu dengan tanah.."
"Ya... tapi bunga akan membantu tanaman lain..
bunga jatuh menjadi humus..
membuat tanaman lain.. semakin subur..."
"kau tahu..
kini bunga bisa menipu..
bunga palsu..
terjual bebas..
terkadang..
sangat laku dan dicari..
itu artinya..
kini tak apa..
tak harus yang asli dan saling menguntungkan..
yang terpenting aku untung..
ya kan..??"
"tidak..."
"kenapa tidak...?
jika bunga palsu itu terbuat dari plastik..
rusak, dan jatuh..
dia tak akan bersatu dengan tanah..
dan menjadi humus..
apalagi menyuburkan tanaman..
tetapi..
dia merusak..
egois.. sendiri..
tak bisa bersatu..
merusak.."
"aku bukan tidak setuju..
aku tidak habis pikir..
dan hampir tidak percaya..
ternyata di kehidupan sekarang..
persahabatan sangat langka dan tak berharga lagi..
manjadi sampah dan hanya menjadi alat peguntung sepihak..
Tapi aku tetap yakin sobat, sahabat sejati itu ada..
Dia bagiku tetap seperti bunga yang menyebarkan harum semerbak"
"hemn....
Ya...!
terimakasih teman..
kau menyadarkanku..
makna sahabat sebenarnya..
dan membuatku tetap percaya sesungguhnya masih ada sahabat di dunia ini"
"sama-sama sobat..."
Harta yang akan mewarnai kehidupan menjadi emas..
Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang dicari.
Sulit banget mendapatkan seorang sahabat dalam kehidupan sekarang, maka dari itu aku mencarinya..
Persahabatan bagiku adalah keajaiban.
Karena aku ada, karena aku tahu, maka aku mencari keajaiban itu..
Persahabatan bagiku adalah sesuatu yang abadi dan kekal yang akan terus mengalir seperti tetesan air mata.. sampai tiada..
"PERCAKAPAN ANTARA 2 SAHABAT"
"Persahabatan adalah bunga..
bunga dalam kehidupan..
bunga yang bermula dari kuncup..
kemudian tumbuh..
dan berangsur mekar..
menimbulkan harum wangi..
menggoda lebah dan kupu-kupu untuk hinggap..
dan mencicipi madunya..
manis...
tapi...
terkadang juga ada yang pahit..
itu wajar.."
"Aku rasa tidak..
bunga itu kini tak lagi di tangkainya..
lepas..
bunga kini hanya jadi hiasan..
tak lagi bisa dinikmati..
hanya dipandang..
lebah dan kupu-kupu kecewa..
dan pergi.."
"Ya.. kini.. memang seperti itu..
dan tampak lebih indah..
di dalam rangkaian karangan bunga.."
"dan bunga tak selamanya hidup..
berangsur-angsur..
bunga akan layu..
jatuh..
dan hilang bersatu dengan tanah.."
"Ya... tapi bunga akan membantu tanaman lain..
bunga jatuh menjadi humus..
membuat tanaman lain.. semakin subur..."
"kau tahu..
kini bunga bisa menipu..
bunga palsu..
terjual bebas..
terkadang..
sangat laku dan dicari..
itu artinya..
kini tak apa..
tak harus yang asli dan saling menguntungkan..
yang terpenting aku untung..
ya kan..??"
"tidak..."
"kenapa tidak...?
jika bunga palsu itu terbuat dari plastik..
rusak, dan jatuh..
dia tak akan bersatu dengan tanah..
dan menjadi humus..
apalagi menyuburkan tanaman..
tetapi..
dia merusak..
egois.. sendiri..
tak bisa bersatu..
merusak.."
"aku bukan tidak setuju..
aku tidak habis pikir..
dan hampir tidak percaya..
ternyata di kehidupan sekarang..
persahabatan sangat langka dan tak berharga lagi..
manjadi sampah dan hanya menjadi alat peguntung sepihak..
Tapi aku tetap yakin sobat, sahabat sejati itu ada..
Dia bagiku tetap seperti bunga yang menyebarkan harum semerbak"
"hemn....
Ya...!
terimakasih teman..
kau menyadarkanku..
makna sahabat sebenarnya..
dan membuatku tetap percaya sesungguhnya masih ada sahabat di dunia ini"
"sama-sama sobat..."
Bersahabat selamanya
Bersahabat selamanya itulah janji kita
Terus bersama sampai akhir
Sampai massa itu menjemput
Kita harus bersama
Kau ada saat ku bahagia
Dan kau disini saat ku sedih
Kau adalah semangat bagiku
Kau adalah pendukung setiaku
Kau sahabat terbaikku
Kau selalu mengerti aku
Dalam suka dan dukaku
Kau mampu merubah suasana
Hingga semua baik-baik saja
Tapi, kini hanyalah semu
Waktu itu telah tiba
Perubahan dari massanya
Memutar dan mengulang rotasi hatiku
Kau kini berubah
Ceriamu kini menjadi kelabu
Senyummu kini tampak semu
Tanganmu kini tak dapat ku rayu
Kini semua berubah
Dan jarak yang mampu merubah itu
Kau disana dan aku di sini
Terus bersama sampai akhir
Sampai massa itu menjemput
Kita harus bersama
Kau ada saat ku bahagia
Dan kau disini saat ku sedih
Kau adalah semangat bagiku
Kau adalah pendukung setiaku
Kau sahabat terbaikku
Kau selalu mengerti aku
Dalam suka dan dukaku
Kau mampu merubah suasana
Hingga semua baik-baik saja
Tapi, kini hanyalah semu
Waktu itu telah tiba
Perubahan dari massanya
Memutar dan mengulang rotasi hatiku
Kau kini berubah
Ceriamu kini menjadi kelabu
Senyummu kini tampak semu
Tanganmu kini tak dapat ku rayu
Kini semua berubah
Dan jarak yang mampu merubah itu
Kau disana dan aku di sini
Langganan:
Postingan (Atom)